Warganet Indonesia @[email protected]
Despite gw yang nge-detach diri gw dari kumpulan warganet Indonesia, sejujurnya gw gak nyaman dengan mereka yang self-deprecating sebagai orang Indonesia.
Kayak mereka ngeledek kesalahan orang lain, tapi diakhir mereka mukul rata kesalahannya ke seluruh Indo kayak “Gak heran sih, orang indonesia literasinya rendah” atau “Pantesan aja IQ orang indonesia jeblok”
Mindset kayak gini rasanya toxic banget dan gak ngebantu sama sekali
@5init @[email protected] Biasanya yang bliang begitu adalah buzzer bayaran. Misalnya saja kalau ada orang yang gak ngerti apa² langsung diteriakin “literasi/sdm rendah”, Sejujurnya gue juga benci netizen dari platform facebook/instagram/twitter/youtube karena kelakuan mereka yang toxic…
IQ orang Indonesia gak terlalu rendah, hanya saja polarisasi yang kuat jadi seolah² IQ warga Indonesia masih dibawah rata²…
---------
#indonesia @[email protected]@62ch @[email protected] @[email protected] Gw gak begitu percaya sih kalo cuma buzzer yang gituan. Kalo misalnya ini beneran dari buzzer, siapa yang untung disini?
Self-deprecating ini banyak gw liat di akun / page meme. Bahkan gw sendiri suka lihat perkataan ginian di komunitas yang niche kek grup linux. Intinya kek gini pastinya udah ada yang normalisasiin
deleted by creator
Kalau ente sudah bisa mengenali prilaku toksik, berarti itu sudah setengah dari memecahkan masalah. Sekarang tinggal mencoba tidak melakukannya dan menasehati orang lain untuk berhenti.
Ngga tahu deh om, bisa jadi sih mereka mereka itu adalah orang orang yang merasa lebih karena [isi disini alasannya] Padahal apapun alasanya selama dia itu masih WNI, ya dia orang Indonesia, seharusnya mereka malu begitu, karena sama saja mentertawakan diri sendiri. Kecuali sudah WNA, nah kalau ini mungkin karena mereka berusaha membenarkan pilihan mereka. Karena kalau pindah warga negara itu kan bukan perkara mudah sebenarnya, kalau sudah pensiun mau pulang ke Indonesia, akan sulit tiap sekian waktu harus keluar Indonesia, belum tidak bisa beli tempat tinggal dan kendaraan. Walaupun masih bisa pakai “kartu diaspora” tapi itu kan produk pemerintah sekarang, belum tentu itu akan di honor sama pemerintah yang akan datang.
@[email protected] Btw ini juga gw ngetest post ke lemmy.